Jumat, 12 Agustus 2011

Sahabat Sejati


  *Sahabat sejati*

Hari ini kamu mau ke mana Lar? dari pada bengong mulu mending kita ke taman, yuk...!” ajak Hana.
bisa gak sih kamu diam, aku lagi gak mau ke mana-mana, aku lagi mau sendirian. jadi, ku mohon tinggalkan aku...” sentak Lara kepada Hana, lalu Hana merasa hatinya sangat terpukul dan tersinggung, ia pergi menjauh dari tempat itu dengan perasaan yang sedih, Dira ingin ikut dengannya karena tak sanggup melihat Hana diperlakukan seperti itu, tetapi Hani tetap berada ditempat itu bersama Lara. Entah kenapa Lara menjadi seperti ini.
4 hari berturut-turut, Lara tetap saja masih marah karena kejadian 4 hari yang lalu, dan Hani pun hampir putus asa karena sudah berkali-kali menasehatinya tetapi tak juga berhasil,
Lara, kamu harus menyadari berapa lama kamu begini terus, bisa-bisa kamu tak akan pernah bersama sahabat-sahabatmu lagi, bukannya Hana itu juga sahabat kita? kenapa kamu begitu kepadanya...?” ujar Hani, “tetapi entah kenapa aku malah memarahinya waktu itu emosiku sudah tak terkendali,dan juga aku tak bermaksud memarahinya...”desah Lara, dan lara pun memceritakan semua masalah yang ditimpanya. Akhirnya mereka pun pergi ke tempat dimana Hana berada untuk mengatakan maaf dan menceritakan semuanya kepada Hana.
Hana pun mengerti dan memberikan maaf kepadanya “Hana maafkan aku atas kejadian yang lalu, aku sebenarnya tak bermaksud memarahimu...!” jelas Lara “ tak apa, aku sudah memaafkanmu, tetapi kita akan selalu menjadi sahabat sejati selamanya, khan ...?” ujar Hana “Kita akan selalu menjadi sahabat sejati, dan jangan lupakan itu...”ujar  Lara mengingatkan.
 “Dan mulai hari ini diantara persahabatan kita tidak akan ada lagi permusuhan, jika ada yang memiliki masalah diantara kita, dan kita selesaikan bersama-sama...”ujar Lara. Lara pun dan ketiga sahabatnya pergi melanjutkan aktitasnya masing-masing.
Keika keesokan harinya, Lara bersama sahabat-sahabatnya berencana untuk pergi berpiknik “ hai kawan, bagaimana kalau kita pergi berpiknik dengan tujuan merayakan persahabatan kita...?” ujar Lara dengan ceria “baik, kami setuju...!” jawab Hana “ya!” seru mereka serempak.
Pagi hari yang indah mereka berempat segera bersiap-siap akan berangkat, mereka harus berkumpul di depan sekolah mereka, mereka saling menunggu satu sama lain, semuanya sudah berkumpul kecuali Dira,
          “kak, ini ada surat dari kak Dira...!” ujar seorang anak kecil yang tak mereka kenal, lalu mereka membaca suratnya ternyata Dira tak bisa ikut karena ayahnya sakit parah sekarang ayahnya sedang berada di rumah sakit,
          “bagaimana kalau kita menjenguk ayahnya Dira dirunnah sakit...?” usul Lara,
          “bagaimana dengan pikniknya?” tanya Hani,
          “tidak apa-apa khan kalau pikniknya gak jadi...!” usul Lara
          “tak masalah yang pening adalah ayahnya Dira...” ujar Hana
Mereka menaiki mobil kemudian berangkat menuju rumah sakit. Mereka disana hanya diizinkan unuk menunggu diluar karena ayahnya lagi istirahat,
          “bagaimana keadaan ayahmu...?” tanya Hana,
          “baik!” jawab Dira,
          “penyakit apa yang telah dialami ayahmu?” tanya Lara,
          “hanya demam dan batuk...” jawab Dira,
          “yang jadi masalah kami sekeluarga tidak bisa membayar biaya rumah sakit dan pengobatannya...” ujar Dira sedih,
          “sebentar ya Dira kami bertiga pergi dulu sebentar...!” ujar Lara
          “bagaimana kalau kita sumbang separuh uang kita untuk pembayaran rumah sakit dan pengobatannya?” usul Lara pada sahabat-sahabatnya, kemudian mereka setuju kemudian mereka mengodok saku mereka masing-masing,
 “uang sakuku hanya ada Rp 740.000 rupiah,mama hanya memberinya segitu...” ujar Hana
“tak apa” jawab Lara, semuanya menyumbang dan hasilnya cukup banyak,
“sekiranya cukup untuk pembayaran dan pengobatan...” ujar Lara, mereka pergi beranjak ketempat pembayaran. Setelah membayar mereka berjalan menuju dimana tempat Dira berada sekiranya diperjalanan “apakah setidaknya kita berikan saja uang tadi kepada Dira,” ujar Hani heran, “tidak perlu, khan supaya surprise...”ujar Lara.
Sesampainya ditempat Dira, mereka bercakap-cakap tak lama kemudian,
“ Dira kami pulang dulu, ya... see you tomorrow!” ujar Hana
“Yeah, see you!” jawab Dira
Mereka pun pulang kerumah mereka masing-masing.
Keesokan harinya, “trim’s ya, sahabat-sahabatku kalian telah membayarkan biaya rumah sakit dan pengobatan, ayahku sekarang sudah bisa pulang kerumah dan kami berterimakasih pada kalian atas pengorbanannya, aku sangat bangga sekali memiliki sahabat seperti kalian,” ujar Dira
“ingat janji persahabatan kita, kita harus saling tolong menolong, dan kita juga ikut bangga melihat salah satu keluarga sahabat kita yang bahagia..” ujar Lara, mereka adalah sahabat yang selalu bahagia dan jika salah satu dari mereka ada yang menderita mereka pun turu merasa menderita, selau cepat untuk menyelesaikan masalahnya.J
   

0 komentar:

Posting Komentar